Mengenal Large Language Model (LLM)

Dasar, Cara Kerja, dan Rahasianya

Halo! 

Kalau kamu belakangan ini sering mendengar kata ChatGPT, AI, atau LLM, tapi masih merasa konsepnya agak “abu-abu”, tenang saja — kamu tidak sendirian. Di artikel ini, saya akan mengajak kamu ngobrol santai namun tetap runtut dan teknis secukupnya tentang Large Language Model (LLM).

Anggap saja kita sedang duduk di kafe sore hari, membahas teknologi canggih dengan bahasa yang manusiawi 


1. Apa itu Large Language Model (LLM)?

Large Language Model (LLM) adalah jenis model kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk memahami dan menghasilkan teks dalam bahasa manusia.

Disebut large karena:

  • Jumlah data latihnya sangat besar (bisa miliaran hingga triliunan kata)

  • Memiliki parameter dalam jumlah masif (ratusan juta sampai ratusan miliar)

Contoh LLM yang populer antara lain:

  • ChatGPT (keluarga GPT)

  • Gemini

  • LLaMA

  • Mistral

LLM mampu melakukan banyak hal sekaligus:

  • Menjawab pertanyaan

  • Menulis artikel

  • Meringkas dokumen

  • Membantu coding

  • Menerjemahkan bahasa

Namun penting diingat: LLM tidak “berpikir” seperti manusia, ia bekerja berdasarkan pola statistik bahasa.

LLM Training

2. Perbedaan AI, Machine Learning, Deep Learning, dan LLM

Banyak orang mencampuradukkan istilah-istilah ini. Mari kita luruskan dengan analogi sederhana.

  • Artificial Intelligence (AI)

    Konsep besar tentang mesin yang meniru kecerdasan manusia

  • Machine Learning (ML)

    Cabang AI yang belajar dari data

  • Deep Learning (DL)

    ML dengan jaringan saraf berlapis-lapis (deep neural network)

  • Large Language Model (LLM)

    Salah satu penerapan Deep Learning yang fokus pada bahasa

Urutannya bisa dibayangkan seperti ini:

AI → Machine Learning → Deep Learning → LLM

Jadi, semua LLM adalah AI, tapi tidak semua AI adalah LLM.


3. Bagaimana LLM “Memahami” Bahasa Manusia? (Mitos vs Fakta)

Di sinilah bagian yang sering disalahpahami.

❌ Mitos

LLM memahami makna kata seperti manusia

✅ Fakta

LLM mempelajari pola hubungan antar kata berdasarkan probabilitas

LLM bekerja dengan cara:

  • Melihat urutan kata

  • Menghitung kemungkinan kata berikutnya

  • Memilih kata dengan probabilitas paling masuk akal

Contohnya:

“Saya minum kopi di pagi …”

LLM tahu bahwa kata hari atau ini jauh lebih mungkin muncul dibandingkan sepeda.

Jadi ketika jawabannya terlihat “pintar”, itu karena pola bahasanya sangat kuat, bukan karena ia benar-benar paham.


4. Sejarah Singkat LLM: Dari N-gram hingga Transformer

Perjalanan LLM tidak instan, ia melalui evolusi panjang:

  1. N-gram model

    • Menghitung kemungkinan kata berdasarkan 1–3 kata sebelumnya

    • Sangat terbatas

  2. Statistical Language Model

    • Mulai menggunakan probabilitas lebih kompleks

  3. Neural Network Language Model

    • Memanfaatkan jaringan saraf

  4. RNN & LSTM

    • Bisa mengingat urutan kata, tapi sulit diskalakan

  5. Transformer (2017)

    • Revolusi besar

    • Inilah fondasi LLM modern

Sejak transformer diperkenalkan, perkembangan LLM melesat sangat cepat.


5. Apa itu Token, Context Window, dan Parameter?

Tiga istilah ini sering muncul dan penting untuk dipahami.

Token

Token adalah potongan teks yang dibaca model.

  • Bisa berupa kata

  • Bisa potongan kata

  • Bisa tanda baca

Contoh:

“Belajar AI itu seru”

Bisa dipecah menjadi beberapa token.

Context Window

Adalah jumlah token maksimum yang bisa diingat model dalam satu percakapan.

Semakin besar context window:

  • Model bisa memahami konteks panjang

  • Tapi butuh resource lebih besar

Parameter

Parameter adalah “ingatan” internal model.

Semakin banyak parameter:

  • Semakin kompleks pola yang bisa dipelajari

  • Semakin mahal biaya training dan inference


6. Mengapa LLM Membutuhkan Data Sangat Besar?

Bahasa manusia itu:

  • Kaya konteks

  • Ambigu

  • Penuh variasi

Untuk mempelajari semua itu, LLM perlu:

  • Artikel

  • Buku

  • Dokumentasi

  • Percakapan

  • Kode program

Semakin banyak data:

  • Semakin halus pemahaman pola bahasa

  • Semakin kecil kemungkinan jawaban aneh

Namun, data besar juga membawa tantangan etika dan privasi.


7. Transformer Architecture: Inti dari Semua LLM Modern

Transformer adalah arsitektur yang memungkinkan model:

  • Memproses kata secara paralel

  • Memahami hubungan jarak jauh dalam kalimat

Komponen utama transformer:

  • Encoder

  • Decoder

  • Self-attention

  • Feed-forward network

Tanpa transformer, LLM seperti yang kita kenal sekarang hampir mustahil tercipta.


8. Attention Mechanism: Cara Model “Fokus” pada Kata yang Tepat

Attention mechanism memungkinkan model menjawab pertanyaan:

Kata mana yang paling penting dalam kalimat ini?

Contoh kalimat:

“Ani memberi buku kepada Budi karena dia sedang belajar.”

Kata dia mengacu ke siapa?

Attention membantu model menimbang hubungan antar kata sehingga jawabannya lebih masuk akal.

Inilah alasan mengapa LLM terasa sangat kontekstual.


Studi Kasus Singkat: Mengapa ChatGPT Terlihat "Pintar"?

Mari kita ambil contoh sederhana yang sering kita alami.

Ketika kamu bertanya:

"Tolong jelaskan LLM dengan bahasa sederhana"

LLM tidak mengambil jawaban dari satu dokumen tertentu. Yang terjadi sebenarnya adalah:

  1. Pertanyaan diubah menjadi token

  2. Model membaca konteks sebelumnya

  3. Attention mechanism menentukan kata mana yang paling relevan

  4. Model memprediksi kata demi kata yang paling masuk akal

  5. Jawaban dibangun secara bertahap, bukan sekaligus

Karena model telah dilatih dengan jutaan contoh penjelasan serupa, hasil akhirnya terasa alami dan runtut.

Inilah mengapa:

  • Jawaban bisa berbeda tiap kali

  • Tidak ada jawaban yang benar-benar "disimpan"

  • LLM sangat bergantung pada kualitas prompt


Keterbatasan LLM yang Perlu Kita Sadari

Sebagus apa pun LLM, ia tetap memiliki batasan.

Beberapa keterbatasan utama:

  • Halusinasi informasi Model bisa terdengar meyakinkan meski informasinya salah

  • Tidak memiliki pemahaman dunia nyata LLM tidak punya pengalaman, emosi, atau intuisi

  • Bergantung pada data latih Jika data latihnya bias, hasilnya pun bisa bias

  • Context terbatas Jika percakapan terlalu panjang, konteks awal bisa hilang

Memahami keterbatasan ini justru membuat kita lebih bijak menggunakan AI.


Mengapa Pemahaman Dasar LLM Penting untuk Semua Orang?

Bukan hanya developer atau peneliti AI yang perlu memahami LLM.

Bagi pengguna umum:

  • Agar tidak mudah percaya sepenuhnya pada jawaban AI

  • Bisa memanfaatkan AI secara maksimal

Bagi profesional IT:

  • Membantu desain sistem yang lebih realistis

  • Menghindari ekspektasi berlebihan dari klien

Bagi pembuat konten:

  • Bisa berkolaborasi dengan AI, bukan bersaing

LLM adalah alat bantu, bukan pengganti nalar manusia.



Large Language Model bukan sekadar tren sesaat atau mainan teknologi. Ia adalah hasil dari perjalanan panjang riset kecerdasan buatan, data berskala besar, dan inovasi arsitektur yang cerdas.

Dengan memahami konsep dasarnya — mulai dari token, attention, hingga transformer — kita tidak hanya menjadi pengguna, tapi pengguna yang sadar dan kritis.

Di artikel berikutnya, kita akan mulai membahas topik yang lebih praktis seperti prompt engineering, RAG, dan bagaimana LLM diterapkan di aplikasi dunia nyata.


Memahami Propagasi DNS

Keluarga Ubuntu

Zorin OS Review (2025)